Rabu, 10 Februari 2021

PENGERTIAN LAS OAW (OXY-ACETYLENE WELDING)

 PENGERTIAN LAS OAW (OXY-ACETYLENE WELDING)


A. Penjelasan dan Prosesnya

Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gasasetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi. Proses penyambungan dapat dilakukan dengan tekanan (ditekan), sangat tinggi sehingga dapatmencairkan logam.

B. Macam-macam nyala api pada pengelasan OAW :

   1. Nyala asetilen lebih (nyala karburasi)

Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baru berwarna biru. Di antara kerucut yang menyala dan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan, yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak digunakan dalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-macam bahan pengerasan permukaan non-ferous.

   2. Nyala oksigen lebih (nyala oksidasi)


Bila gas oksigen lebih daripada yang dibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan lainnya.

   3. Nyala netral

Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Oksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum setinggi 3300° sampai 3500° C tercapai pada ujung nyala kerucut.

Pada pengelasan ini dibutuhkan bahan tambahan yaitu kawat besi sebagai material yang digunakan untuk mengisi kampuh material yang akan di sambung. Mula-mula kita menyetel nyala api yang akan di gunakan pada las karbit dengan cara menyesuaikan setelan keran api dan oksigen pada tabung gas karbit. Lalu memanaskan pelat yang akan di sambung atau dilas. Setelah pelat terlihat akan meleleh barulah kita panaskan kawat besi yang berfungsi sebagai bahan penambah hingga meleleh dan menyatu dengan pelat. Dibutuhkan kecermatan dalam memperhatikan lelehan dari ke dua material, karena jika pelat yang dipanaskan tidak sampai hampir meleleh kemudian di tambahkan lelehan kawat,maka tidak akan didapatkan hasil lasan yang baik dan benar, sehingga hasil lasan akan mudah lepas.

C. Komponen-Komponen dan Karakter Mesin

Mesin las OAW merupakan seperangkat alat yang terdiri dari tabung oksigen, tabung astilen, slang gas, blander dan regulator. Mesin ini tidak menggunakan listrik. Sumber panas yang dipakai untuk mengelas adalah dari pembakaran gas asetilen dengan oksigen. Untuk dapat mengelas atau memotong ataupun fungsi lainya dari proses las gas maka diperlukan peralatan yang dapat menunjang fungsi-fungsi itu. Secara umum, peralatan yang digunakan dalam gas ini adalah :

  1. Tabung gas Oksigen
  2. Tabung gas Asetilen
  3. Regulator,
  4. Selang gas,
  5. Torch,
  6. Peralatan pengaman

D. Kawat Las

Kawat las yang dipakai dalam pengelasan OAW merupakan kawat logam yang berfungsi sebagai bahan tambah dalam pengelasan ini. Komposisi kawat tersebut bergantung disesuaikan dengan benda kerja yang akan di las.

E. Kelebihan dan Kekurangan Las OAW

Kelebihan :

  1. Effisiensi sambungan yang baik dapat digunakan pada temperatur tinggi dan tidak ada batas ketebalan logam induk.
  2. Geometri sambungan yang lebih sederhana dengan kekedapan udara, air dan minyak yang sempurna.
  3. Fasilitas produksi lebih murah, meningkatkan nilai ekonomis, produktivitas, berat yang lebih ringan dan batas mulur (yield) yang lebih baik
  4. Dapat digunakan untuk mengelas dan memotong logam.

 

Kekurangan :

  1. Kualitas logam las berbeda dengan logam induk, dan kualitas dari logam induk pada daerah yang tidak terpengaruh panas ke bagian logam las berubah secara kontinyu.
  2. Terjadinya distorsi dan perubahan bentuk (deformasi) oleh pemanasan dan pendinginan cepat.
  3. Tegangan sisa termal dari pengelasan dapat menyebabkan kerusakan atau retak pada bagian las.
  4. Kerentanan terhadap retak rapuh dari sambungan las lebih besar dibandingkan dengan sambungan keling yang disebabkan metode konstruksi.
  5. Kerusakan bagian dalam sambungan las sukar dideteksi, jadi kualitas sambungan las tergaantung pada ketrampilan (skill) yang melakukan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGERTIAN LAS OAW (OXY-ACETYLENE WELDING)

 PENGERTIAN LAS OAW (OXY-ACETYLENE WELDING) A. Penjelasan dan Prosesnya Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara ma...