Rabu, 10 Februari 2021

PENGERTIAN LAS OAW (OXY-ACETYLENE WELDING)

 PENGERTIAN LAS OAW (OXY-ACETYLENE WELDING)


A. Penjelasan dan Prosesnya

Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gasasetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi. Proses penyambungan dapat dilakukan dengan tekanan (ditekan), sangat tinggi sehingga dapatmencairkan logam.

B. Macam-macam nyala api pada pengelasan OAW :

   1. Nyala asetilen lebih (nyala karburasi)

Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baru berwarna biru. Di antara kerucut yang menyala dan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan, yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak digunakan dalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-macam bahan pengerasan permukaan non-ferous.

   2. Nyala oksigen lebih (nyala oksidasi)


Bila gas oksigen lebih daripada yang dibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan lainnya.

   3. Nyala netral

Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Oksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum setinggi 3300° sampai 3500° C tercapai pada ujung nyala kerucut.

Pada pengelasan ini dibutuhkan bahan tambahan yaitu kawat besi sebagai material yang digunakan untuk mengisi kampuh material yang akan di sambung. Mula-mula kita menyetel nyala api yang akan di gunakan pada las karbit dengan cara menyesuaikan setelan keran api dan oksigen pada tabung gas karbit. Lalu memanaskan pelat yang akan di sambung atau dilas. Setelah pelat terlihat akan meleleh barulah kita panaskan kawat besi yang berfungsi sebagai bahan penambah hingga meleleh dan menyatu dengan pelat. Dibutuhkan kecermatan dalam memperhatikan lelehan dari ke dua material, karena jika pelat yang dipanaskan tidak sampai hampir meleleh kemudian di tambahkan lelehan kawat,maka tidak akan didapatkan hasil lasan yang baik dan benar, sehingga hasil lasan akan mudah lepas.

C. Komponen-Komponen dan Karakter Mesin

Mesin las OAW merupakan seperangkat alat yang terdiri dari tabung oksigen, tabung astilen, slang gas, blander dan regulator. Mesin ini tidak menggunakan listrik. Sumber panas yang dipakai untuk mengelas adalah dari pembakaran gas asetilen dengan oksigen. Untuk dapat mengelas atau memotong ataupun fungsi lainya dari proses las gas maka diperlukan peralatan yang dapat menunjang fungsi-fungsi itu. Secara umum, peralatan yang digunakan dalam gas ini adalah :

  1. Tabung gas Oksigen
  2. Tabung gas Asetilen
  3. Regulator,
  4. Selang gas,
  5. Torch,
  6. Peralatan pengaman

D. Kawat Las

Kawat las yang dipakai dalam pengelasan OAW merupakan kawat logam yang berfungsi sebagai bahan tambah dalam pengelasan ini. Komposisi kawat tersebut bergantung disesuaikan dengan benda kerja yang akan di las.

E. Kelebihan dan Kekurangan Las OAW

Kelebihan :

  1. Effisiensi sambungan yang baik dapat digunakan pada temperatur tinggi dan tidak ada batas ketebalan logam induk.
  2. Geometri sambungan yang lebih sederhana dengan kekedapan udara, air dan minyak yang sempurna.
  3. Fasilitas produksi lebih murah, meningkatkan nilai ekonomis, produktivitas, berat yang lebih ringan dan batas mulur (yield) yang lebih baik
  4. Dapat digunakan untuk mengelas dan memotong logam.

 

Kekurangan :

  1. Kualitas logam las berbeda dengan logam induk, dan kualitas dari logam induk pada daerah yang tidak terpengaruh panas ke bagian logam las berubah secara kontinyu.
  2. Terjadinya distorsi dan perubahan bentuk (deformasi) oleh pemanasan dan pendinginan cepat.
  3. Tegangan sisa termal dari pengelasan dapat menyebabkan kerusakan atau retak pada bagian las.
  4. Kerentanan terhadap retak rapuh dari sambungan las lebih besar dibandingkan dengan sambungan keling yang disebabkan metode konstruksi.
  5. Kerusakan bagian dalam sambungan las sukar dideteksi, jadi kualitas sambungan las tergaantung pada ketrampilan (skill) yang melakukan.



PENGERTIAN LAS GTAW / TIG (GAS TUNGSTEN ARC WELDING / TUNGSTEN INERT GAS)


 PENGERTIAN LAS GTAW / TIG (GAS TUNGSTEN ARC WELDING / TUNGSTEN INERT GAS)


A. Definisi Las GTAW/TIG

Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering juga disebut Tungsten Inert Gas (TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur listrik (Arc Welding) yang menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan tungsten atau wolfram sebagai elektrode. Pengelasan ini dikerjakan secara manual maupun otomatis serta tidak memerlukan fluks ataupun lapisan kawat las untuk melindungi sambungan. Elektrode pada GTAW termasuk elektrode tidak terumpan (non consumable) berfungsi sebagai tempat tumpuan terjadinya busur listrik. GTAW mampu menghasilkan las yang berkualitas tinggi pada hampir semua jenis logam mampu las. Biasanya ini digunakan pada stainless steel dan logam ringan lainnya seperti alumunium, magnesium dan lain-lain.hasil pengelasan pada teknik ini cukup baik tapi membutuhkan kemampuan yang tinggi.

B. Proses Pengelasan


Pengelasan ini bisa menggunakan arus bolak-balik ataupun arus searah, dimana pemilihan tergantung pada jenis logam yang dilas. Arus searah polaritas langsung digunakan untuk pengelasan baja, besi cor, paduan tembaga dan baja tahan karat, sedangkan polaritas terbalik jarang digunakan. Untuk arus bolak-balik banyak digunakan untuk pengelasan aluminium, magnesium, besi cor dan beberapa jenis logam lainnya. Proses ini banyak dilakukan untuk pengelasan pelat tipis karena biayanya akan mahal jika digunakan untuk pengelasan pelat tebal.

Pada proses GTAW peleburan logam terjadi karena panas yang dihasilkan oleh busur listrik antara elektroda dan logam induk. Busur listrik dihasilkan dengan menggunakan elektroda wolfram atau paduan wolfram pada rangkaian arus searah maupun bolak-balik dan arus bolak-balik yang dilengkapi dengan pembangkit frekwensi tinggi. Untuk melindungi pengaruh atmosfer pada daerah las yang dipanaskan, logam cair dan elektroda, dipergunakan gas mulia sebagai pelindung yang dialirkan melalui nozel. Gas mulia yag digunakan antara lain:

  1. Gas argon
  2.  Gas helium
  3. Campuran argon dan helium
  4.   Campuran argon dan hydrogen

C. Peralatan yang digunakan pada proses las GTAW/TIG

1.    Mesin las AC/DC merupakan mesin las pembangkit arus AC/DC yang digunakan di dalam pengelasan las gas tungsten. Pemilihan arus AC atau DC biasanya tergantung pada jenis logam yang akan dilas.

2.     Tabung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas lindung seperti argon dan helium yang digunakan di dalam mengelas gas tungsten.

3.   Regulator gas lindung adalah adalah pengatur tekanan gas yang akan digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pada regulator ini biasanya ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan  gas di dalam tabung.

4.      Flowmeter untuk gas dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas lindung yang dipakai di dalam pengelasan gas tungsten.

5.   Selang gas dan perlengkapan pengikatnya berfungsi sebagai penghubung gas dari tabung menuju pembakar  las. Sedangkan perangkat pengikat berfungsi mengikat selang dari tabung menuju mesin las dan dari mesin las    menuju pembakar las.

6.    Kabel elektroda dan selang  berfungsi menghantarkan arus dari mesin las menuju stang las, begitu juga aliran gas dari mesin las menuju stang las. Kabel masa berfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja.

7.     Stang las (welding torch) berfungsi untuk menyatukan sistem las yang berupa penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan proses pengelasan

8.   Elektroda tungste berfungsi sebagai pembangkit busur nyala selama dilakukan pengelasan. Elektroda ini tidak berfungsi sebagai bahan tambah

9.   Kawat las berfungsi sebagai bahan tambah. Tambahkan kawat las jika bahan dasar yang dipanasi dengan busur tungsten sudah mendekati cair.

10.  Assesories pilihan dapat berupa sistem pendinginan air untuk pekerjaan pengelasan berat, rheostat kaki, dan pengatur waktu busur.

D. Pembakar las GTAW/TIG terdiri dari :

  1. Penyedia arus
  2. Pengembali air pendingin
  3. Penyedia air pendingin
  4. Penyedia gas argon
  5. Lubang gas argon ke luar 
  6. Moncong keramik atau logam
  7. Pencekam elektroda
  8. Elektroda tungsten
  9. Semburan gas pelindung.
E. Elektroda Tungsten

Elektroda tungsten adalah elektroda tidak terumpan(nonconsumable electode) yang berfungsi sebagai pencipta busur nyala saja yang digunakan untuk mencairkan kawat las yang ditambahkan dari luar dan benda yang akan disambung menjadi satu kesatuan sambungan. Elektroda ini tidak berfungsi sebagai logam pengisi sambungan sebagaimana yang biasa dipakai pada elektroda batang las busur metal maupun elektroda gulungan pada las MIG.

Dalam pemilihan tungsten elektroda GTAW juga bermacam macam, pemilihan tersebut disesuaikan dengan jeni material yang digunakan. Oleh karena itu tidak boleh sembarangan dalam memilih tungsten agar hasil lasan yang dihasilkan dapat maksimal dan sesuai dengan standar pengelasan. Berikut ini spesifikasi dalam pemilihan Tungsten Elektroda GTAW :

F. Kelebihan dan Kekurangan Las GTAW

Kelebihan Las GTAW :

  1. Hasil pengelasan tidak perlu dibersihkan karena tidak menghasilkan slag. 
  2. Aliran gas menjadikan daerah disekitar cairan logam tidak mengandung udara sehingga mencegah pengotoran oleh nitrogen dan oksigen,yang dapat menyebabkan oksidasi.
  3. Hasil lasan lebih kuat karena dapat penetrasi yang dalam dan ketahanan korosi lebih tinggi.
  4. Hasil pengelasan sangat bersih.
  5. Proses pengelasan dapat diamati dengan mudah, asap yang timbul tidak banyak.
  6. Jarang terjadi deformasi karena pusat panas sangat kecil.
  7. Tidak menghasilkan spater atau percikan las sehingga lasan lebih bersih.

Kekurangan Las GTAW :

  1. Untuk efisiensi kecepatan las GTAW rendah.
  2. Saat proses pengelasan berlangsung dapat terjadi burnback.
  3. Cacat las porositas atau lubang-lubang kecil sering terjadi jika gas pelindung permukaan pengelasan tidak dapat melindungi secara maksimal.
  4. Dapat terjadi tungsten inclusion.

Diolah dari berbagai sumber.


Minggu, 07 Februari 2021

PENGERTIAN LAS GMAW / MIG (GAS METAL ARC WELDING / METAL INERT GAS)

 PENGERTIAN LAS GMAW / MIG (GAS METAL ARC WELDING / METAL INERT GAS)


A. Pengertian Las GMAW

GMAW  (Gas Metal Arc Welding) merupakan proses penyambungan dua buah logam atau lebih yang sejenis dengan menggunakan bahan tambah yang berupa kawat gulungan dan gas pelindung melalui proses pencairan. Gas pelindung dalam proses pengelasan ini berfungsi sebagai pelindung dari proses oksidasi, yaitu pengaruh udara luar yang dapat mempengaruhi kualitas las. Ketika kawat las didekatkan dengan benda kerja maka terjadilah busur las ( menghasilkan panas) yang mampu mencairkan kedua logam tersebut (kawat las + benda kerja), sehingga akan mencair bersamaan dan akan membentuk suatu sambungan yang tetap. Dalam proses ini gas pelindung yang berupa gas akan melindungi las dari udara luar hingga terbentuk suatu sambungan yang tetap.

Proses pengelasan GMAW menggunakan arus searah (DC) dengan posisi elektroda pada kutub positif, hal ini sering disebut sebagai polaritas terbalik. Polaritas searah jarang digunakan dalam proses pengelasan dikarenakan dalam proses ini transfer logam tidak terjadi secara sempurna.

B. Karakter Mesin Las GMAW

GMAW atau MIG proses pengelasannya tergantung dari beberapa parameter las sebagai berikut

  • Voltage
  • Wire feed speed
  • Welding speed
  • Type of shielding gas

Pada MIG digunakan gas pelindung berupa gas Inert seperti Argon (Ar) dan Helium (He), dan mesin las TIG dengan jenis elektroda Backum. MAG digunakan gas-gas seperti Ar + CO2, Ar + O2 atau CO2. Las di bengkel fabikasi las Mig dan Tig menggunakan sumber arus DC(direct current) dengan reverse polarity untuk menaikkan penetrasi lasan. Metode ini juga digunakan untuk mengelas logam yang reaktif terhadap oksigen. GMAW digunakan untuk mengelas bagian yang tebal, karena slag yang terjadi ketika pengelasan multipass tidak akan terjadi.

C. Komponen-komponen Mesin

  1. Mesin las
  2. Elektroda
  3. Welding gun/torch
  4. Tabung gas pelindung
  5. Regulator
  6. Gas mixturer.
D. Jenis Elektroda Las GMAW

Elektroda merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang geraknya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motor listrik. Gerakan dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam untuk menghubungkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas melalui slang gas.

  • Argon adalah gas mulia (inert gas)

Hampir seluruh pengelasan  menggunakan shielding gas ini Mechanicalnya baik, penstabil arc, productivity juga lebih besar Gas Argon pada umumnya untuk material non Ferrous seperti Aluminium; Nickel alloys; Copper alloys; dan Stainless Steel Untuk material Ferrous biasanya menggunakan campuran atau gabungan beberapa gas seperti Argon dgn helium; Argon dgn CO2 Argon dgn Oxygen dengan prosentase tertentu.

  • Gas CO2

Gas CO2 merupakan gas aktip (active gas),Gas CO2 saja tidak dapat digunakan untuk pengelasan dengan Spray transfer. Spray transfer menggunakan Mix gasGas CO2 hanya digunakan pada pengelasan Globular transfer dan Short Arc transfer.

  • Helium

Helium adalah gas Inert, pada umumnya digunakan sebagai shielding untuk pengelasan yang membutuhkan tembusan yang lebih dalam dan kecepatan tinggi Thermal conductivity gas helium lebih tinggi di bandingkan dengan Argon, sehingga di butuhkan  pengelasan dengan voltage yg lebih lebih besar. Gas helium di sarankan hanya untuk pengelasan material Aluminium utk ketebalan yang lebih besar.

Berikut adalah penamaan dalam elektroda GMAW

ER XXS – X

  • ER – Electrode or welding rod
  • XX – Tensile strenght x 1000 psi
  • S – Solid wire
  • X –  Chemical composition

AWS Class

Carbon

Manganese

Silicon

ER 70S-2ER 70S-3

ER 70S-4

ER 70S-5

ER 70S-6

ER 70S-7

0,070,06-0,15

0,07-0,15

0,07-0,19

0,07-0,15

0,07-0,15

0,90-1,400,90-1,40

1,00-1,50

0,90-1,40

1,40-1,85

1,50-2,00

0,40-0,700,45-0,70

0,65-0,85

0,30-0,60

0,80-1,15

0,50-0,80

E. Kelebihan dan Kekurangan Las GMAW

Kelebihan :

  1. Sangan efisien dan proses pengerjaan yang cepat
  2. Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan
  3. Tidak menghasilkan flagg atau kerak
  4. Membutuhkan kemampuan operator yang baik

Kekurangan :

  1. Sewaktu waktu dapat terjadi burnback
  2. Cacat las porositi sering terjadi
  3. Buser yang tidak setabil
  4. Pada awalannya set-up yang sulit


PENGERTIAN LAS SMAW (SUBMERGED METAL ARC WELDING)

 

PENGERTIAN LAS SMAW (SUBMERGED METAL ARC WELDING)


A. Apa itu las SMAW?

Las SMAW yang berasal dari kata Shield Metal Arc Welding adalah proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar atau logam induk dan elektroda (kawat las). Panas tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas). Panas yang timbul dari lompatan ion listrik ini besarnya dapat mencapai 4000°sampai 4500° Celcius.

Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda dan material dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan pendek tersebut tukang las (welder) harus menarik elektrode sehingga terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas. Panas akan mencairkan elektrode dan material dasar sehingga cairan elektrode dan cairan material dasar akan menyatu membentuk logam lasan (weld metal).

Untuk menghasilkan busur yang baik dan konstan tukang las harus menjaga jarak ujung elektroda dan permukaan material dasar tetap sama. Adapun jarak yang paling baik adalah sama dengan diameter elektroda yang dipakai,misalnya kawat las (elektroda) 3,2 mm maka jarak yang baik antara material dasar dengan ujung elektroda adalah sekitar 3 mm juga.

B. Jenis Polarity Pengelasan SMAW

Dalam proses pengelasan SMAW tenaga listrik yang di peroleh dari mesin menurut jenis arus yang dikeluarkan terbagi menjadi 3 jenis mesin yaitu:

- Mesin dengan arus bolak balik (AC)

- Mesin dengan arus searah (DC)

- Mesin dengan kombinasi arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC)

Mesin arus bolak balik(AC) cukup dengan transformator Pada mesin arus (DC) dilengkapi dengan komponen yang merubah sifat arus bolak balik (AC) menjadi arus searah yaitu dengan generator listrik. Karakteristik electric effeciensinya 80-85%. Pada mesin kombinasi antara AC dan DC dilengkapi dengan transformator dan rectifier,dimana rectifier ini mempunyai fungsi untuk meratakan arus.

Pada proses pengelasan smaw arus AC (Alternating Current), voltage drop tidak di pengaruhi panjang kabel, kurang cocok untuk arus yang lemah, tidak semua jenis elektroda dapat dipakai.Secara teknik arc starting lebih sulit terutama untuk diameter elektrode kecil. Arus ini menghasilkan pengelasan yang kasar,  sehingga kurang cocok di pakai.Biasanya banyak di pakai pada saat di lapangan.

Sedangkan pada proses pengelasan smaw arus DC (Direct Current), voltage drop sensitif terhadap panjang kabel sependek mungkin, dapat dipakai untuk arus kecil dengan diameter electroda kecil, semua jenis elektrode dapat dipakai, arc starting lebih mudah terutama untuk arus kecil, Mayoritas industry fabrikasi menggunakan polarity DC khususnya untuk pengelaan Carbos steel.

Pada prinsipnya DC polarity pada pengelasan smaw dibagi kedalam dua bagian yaitu polarity DCEP dan Polarity DCEN

1. Polarity DCEP (Reversed Polarity)

Cara kerjanya material dasar disambungkan dengan kutub negatif (-) dan elektrodenya dihubugkan dengan kutup positif (+) dari mesin las DC, sehingga busur listrik bergerak dari material dasar ke elektrode dan berakibat 2/3 panas berada di elektroda dan 1/3 panas berada di material dasar. Cara ini akan menghasilkan pencairan elektrode lebih banyak sehingga hasil las mempunyai penetrasi dangkal.

2. Polarity DCEN (Straight Polarity)

Prinsip dasarnya material dasar atau material yang akan dilas dihubungkan dengan kutub positif (+)dari Travo, dan elektrodenya dihubungkan dengan kutub negatif (-) pada travo las DC. Dengan cara ini busur listrik bergerak dari elektrode ke material dasar,  yang berakibat 2/3 panas berada di material dasar dan 1/3 panas berada di elektroda. Cara ini akan menghasilkan pencairan material dasar lebih banyak dibanding elektrodenya sehingga hasil las mempunyai penetrasi yang dalam, polarity ini umumnya dipakai untuk pengelasan GTAW ( gas tungsten arc welding).

C. Komponen-Komponen Las SMAW

Perlengkapan yang diperlukan untuk proses pengelasan SMAW adalah peralatan yang paling sederhana dibandingkan dengan proses pengelasan listrik yang lainnya. Adapun perlengkapan las smaw adalah : 

  1. Transformator DC/AC
  2. Kabel massa dan kabel elektroda
  3. Holder dan klem massa
  4. Elektroda
  5. Connectors
  6. Palu cipping
  7. Sikat kawat dan alat perlindungan diri yang sesuai


Berikut uraian mengenai komponen-komponen Las SMAW

 - Sumber Tegangan (power source), 

Sumber tegangan diklasifikasikan sebagai mesin las AC dan mesin las DC, mesin las AC biasanya berupa trafo las, sedangkam mesin las DC selain trafo juga ada yang dilengkapi dengan rectifier atau diode (perubah arus bolak balik menjadi arus searah) biasanya menggunakan motor penggerak baik mesin diesel, motor bensin dan motor listrik. mesin las DC, saat ini banyak digunakan mesin las DC karena DC mempunyai beberapa kelebihan dari pada mesin las AC yaitu busur stabil dan polaritas dapat diatur. mesin las AC yang menggunakan transformator atau trafo las.

- Kabel masa dan kabel elektoda (ground cable and electrode cable)

Kabel masa dan kabel elektroda berfungsi menyalurkan aliran listrik dari mesin las ke material las dan kembali lagi ke mesin las. Ukuran kabel masa dan kabel elektroda ini harus cukup besar untuk mengalirkan arus listrik, apabila kurang besar akan menimbulkan panas pada kabel dan merusak isolasi kabel yang akhirnya membahayakan pengelasan.

- Holder (penjepit elektroda) dan claim masa

Pemegang elektrode berguna untuk mengalirkan arus listrik dari kabel elektrode ke elektrode serta sebagai pegangan elektrode sehingga pengelas tidak merasa panas pada saat mengelas. Klem masa berguna untuk menghubungan kabel masa dari mesin las dengan material biasanya klem masa mempunyai pegas untuk penjepitnya. Klem ini sangat penting karena apabila klem longgar arus yang dihasilkan tidak stabil sehingga pengelasan tidak dapat berjalan dengan baik.

- Elektroda

 Sebagian besar elektrode las SMAW dilapisi oleh lapisan flux, yang berfungsi sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan logam dari kontaminasi udara sekelilingnya. Selain itu fluk berguna juga untuk membentuk terak las yang juga berfungsi melindungi cairan las dari udara sekelilingnya.

 - Palu las dan sikat kawat (chipping hammer and wire brush)

 Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan me­ngeluarkan kerak las pada logam Ias (weld metal) dengan jalan memukul­kan atau menggoreskan pada daerah las an. Sikat kawat dipergunakan untuk : membersihkan benda kerja yang akan dilas dan membersihkan terak las yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.

D. Kelebihan dan Kekurangan Las SMAW

Kelebihandari  pengelasan SMAW :

  1. Biaya awal investasi rendah
  2. Secara operasional handal dan sederhana
  3. Biaya material pengisi rendah
  4. Filler Metal / Material pengisi dapat bermacam-macam
  5. Pengelasan dapat di pakai di semua material
  6. Dapat dikerjakan pada ketebalan Material berapapun
  7. Pengelasan SMAW sangat cocok di pakai pada pengelassan di lapangan karena fleksibilitassnya tinggi.

Kekurangan dari pengelasan SMAW:

  1.  Lambat, dalam penggantian elektroda
  2. Terdapat slag yang harus dihilangkan
  3. Pada low hydrogen electrode perlu penyimpanan khusus yaitu harus di panaskan sebelum di gunakan
  4. Efisiensi endapan rendah dan rentan terjadi cacat las, porisity dan slag inclusion.


*Diolah dari berbagai sumber



PENGERTIAN LAS OAW (OXY-ACETYLENE WELDING)

 PENGERTIAN LAS OAW (OXY-ACETYLENE WELDING) A. Penjelasan dan Prosesnya Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara ma...